Bangunan Dunia dan Replikanya dari Lego


Informasi terbaru Bangunan Dunia dan Replikanya dari Lego kami sediakan khusus untuk pembaca setia punyannyuh.blogspot.com, semoga informasi Bangunan Dunia dan Replikanya dari Lego memberikan pengetahuan lebih untuk kita semua.

 

































BOROBUDUR
Tinggalkan komentar anda tentang Bangunan Dunia dan Replikanya dari Lego jika anda suka dengan artikel yang kami suguhkan.

Hari Ini dalam Sejarah


Informasi terbaru Hari Ini dalam Sejarah kami sediakan khusus untuk pembaca setia punyannyuh.blogspot.com, semoga informasi Hari Ini dalam Sejarah memberikan pengetahuan lebih untuk kita semua.
26 Maret adalah hari ke-85 (hari ke-86 dalam tahun kabisat) dalam kalender Gregorian.

Peristiwa

* 1812 - Gempa bumi hancurkan kota Caracas, sekitar 20 ribu orang tewas.
* 1827 - Komponis Ludwig van Beethoven meninggal pada umur 56 di Wina, Austria.
* 1968 - Suharto menggantikan Sukarno sebagai Presiden Indonesia.
* 1971 - Pakistan Timur memproklamirkan kemerdekaannya dan mengambil nama Bangladesh.
* 1979 - Perjanjian perdamaian Camp David ditandatangani oleh Mesir dan Israel.
* 1989 - Pemilihan umum pertama kalinya diselenggarakan di Uni Soviet. Sebanyak 190 juta orang memberikan suara; pemilu ini dimenangi oleh Boris Yeltsin.
* 1996 - IMF menyetujui dana pinjaman sebesar 10,2 milyar dolar Amerika kepada Rusia, guna perbaikan ekonomi.
* 2000 - Vladimir Putin terpilih menjadi Presiden Rusia.


Kelahiran

* 1827 - Ludwig van Beethoven, komponis Austria. (l. 1770)
* 1948 - Steven Tyler, Vokalis grup musik rock Aerosmith


Meninggal

* 2006 - Paul Dana, pembalap Amerika Serikat
* 2009 - Timbul Suhardi, pelawak Indonesia
Tinggalkan komentar anda tentang Hari Ini dalam Sejarah jika anda suka dengan artikel yang kami suguhkan.

Meyakinkan Philip Kotler, Membela Asia, Merapatkan Barisan! (63)


Informasi terbaru Meyakinkan Philip Kotler, Membela Asia, Merapatkan Barisan! (63) kami sediakan khusus untuk pembaca setia punyannyuh.blogspot.com, semoga informasi Meyakinkan Philip Kotler, Membela Asia, Merapatkan Barisan! (63) memberikan pengetahuan lebih untuk kita semua.
Perjuangan saya "menyelamatkan" Asia Pacific Marketing Federation pada 1998-2000 memang menguras energi dan pikiran. Tapi, cukup berbuah! Pertama, sampai sekarang pun, periode sulit ketika saya dibantu dua Sekjen dari Indonesia masih dikenang teman-teman di Asia. Sekjen pertama selama 1998 sampai 1999 adalah Enny Hardjanto, yang waktu itu sudah tidak di Citibank lagi. Sekjen kedua yang bekerja keras mendampingi saya pada 1999 sampai 2000 adalah Y.W. Junardy, bekas CEO IBM Indonesia. Sekarang Pak Junardy jadi presiden Asia Marketing Federation (AMF) -nama baru APMF- untuk periode 2008 sampai 2010. Indonesia sampai sekarang merupakan satu-satunya negara yang pernah menjabat ketua di institusi regional ini sampai dua kali! Pada akhir Mei ini, Japan Marketing Association (JMA) menjadi ketua lagi, untuk yang kedua, periode 2010-2012. Kedua, network di Asia itulah yang memungkinkan saya "go international". Menjadi ketua sebuah organisasi regional di masa sulit memberikan kesempatan kepada saya untuk justru menunjukkan "leadership" kepada teman-teman di luar. Para profesional dan profesor marketing paling top di semua negara Asia jadi kenal. Begitu juga semua sekolah bisnis terkemuka di region
saya jadi punya akses.
Hal itu juga memberikan kesempatan kepada saya untuk memakai "panggung" di luar negeri untuk mengetes semua konsep yang dibikin dari Indonesia. Di situ pula saya jadi punya kesempatan untuk bicara di sekolah-sekolah bisnis terkemuka seperti Asian Institute of Management ( AIM ) di Manila. Juga NUS dan NTU di Singapura, juga NIDA di Bangkok. Chulalongkorn MBA Alumni Association pun pernah mengundang saya untuk berseminar sehari di Bangkok. Melalui organisasi itulah, saya lantas jadi punya wawasan internasional. Dengan demikian, arek Suroboyo yang semula cuma bandha nekad sudah bukan "jago kandang" lagi!

Padahal, banyak yang punya gelar profesor dan doktor di marketing, tapi "grogi" di luar negeri.

Ketiga, inilah "return on investment" yang paling besar: jadi presiden APMF pada masa krisis! Dapat undangan jadi pembicara di World Marketing Conference di Moskow. Ceriteranya, presiden Russia Marketing Federation hadir di pelantikan saya di Tokyo pada Juni 1998. Di situ saya juga menyebarkan konsep Marketing Plus 2000 yang sudah masuk di buku teks Prof Warren Keegan dalam bentuk buku tipis. Mereka sangat tertarik pada "konsep praktis" itu, plus karena saya ketua APMF dari Indonesia. Mereka juga ingin dengar cerita krisis Asia dari orang Indonesia yang paling "hebat" krisisnya. Nah, Crisis is Wei-Ji kan?Dangerous and Opportunity!

Kalau saja saya bukan presiden APMF!,

kalau saja saya belum punya model sendiri yang praktis!,

kalau saja saya gak berani menawarkannya kepada Prof Warren Keegan untuk "masuk" ke buku teksnya,

kalau saja saya bukan orang Indonesia!,

kalau, kalau, kalau, kalau itu semua secara "kumulatif" akan jadi "pintu penghalang" ke Pentas Dunia! Semua itu saya rintis, upayakan dengan susah payah tanpa mengharapkan "dampak langsung". Tapi, seperti Anda lihat, kalau Anda fokus, akan ada impact yang strategis akhirnya. Rusia sendiri waktu itu sempat melakukan devaluasi rubel pas 17 Agustus 1998, tiga bulan setelah Jakarta Riot! Nah, karena mereka kawatir kena "domino effect" dari krisis Asia, makanya mengundang saya! Pas kan...

Saya sangat bersemangat ke Moskow waktu itu; bukan hanya karena tiket pesawat dan hotel dibayari, tapi juga karena Philip Kotler jadi pembicara utama. Event-nya bernama World Marketing Conference! Prof Kotler adalah pembicara pertama, saya dipasang yang kedua!Bahkan, sebelum makan siang, hanya kami berdua, dari sepuluh pembicara, yang diminta bertemu dengan pers! Saya masih ingat, waktu itu pertanyaan wartawan lebih fokus pada krisis Asia! Saya dengan tegas mengatakan bahwa Asia akan bangkit lagi! Konglomerat Asia yang besar karena KKN akan "sadar" dan "bangkit".

Saya bilang bahwa itu adalah feeling saya sebagai orang marketing dan presiden APMF!

Saya sadar bahwa waktu itu saya tidak hanya mewakili Indonesia, tapi Asia secara total! Besoknya, panitia menunjukkan liputan koran tentang komentar saya itu. Mereka berterima kasih kepada saya karena memberikan komentar positif sehingga orang Rusia tidak terlalu khawatir terus terimbas krisis yang berasal dari Asia itu. Tapi, rupanya, Philip Kotler yang duduk di sebelah saya sewaktu konferensi pers jadi sangat tertarik akan "statement" saya yang optimistis itu. Pada waktu makan siang, kami ditinggal berdua saja di ruang khusus. Semua sibuk ngurusin konferensi dan waktu itu tidak banyak orang Rusia yang bisa berbahasa Inggris sehingga malu bertemu dengan Kotler! Jadi, itu benar-benar merupakan "golden moment of truth" buat saya!Saya harus mengambilnya dengan "cantik" atau "tidak akan pernah datang" lagi. The Window of Opportunity is very small! Apalagi dia lantas menanyakan dasar keyakinan saya atas "statement" saya yang optimis itu.

Dengan hati-hati, saya menjelaskan terjadinya krisis Asia dari pandangan saya sendiri.

Banyak Konglomerat Asia yang tidak pakai "marketing", hanya ber-KKN-ria, akhirnya hancur ketika nilai tukar mata uang Asia hancur.

Ketika ada krisis kepercayaan terhadap Asia. Tapi, saya jelaskan bahwa orang Asia pekerja keras, tidak gampang menyerah, penabung yang baik, juga fleksibel dalam berubah! Karena itu, saya yakin, justru itulah turn around bagi Asia untuk sadar dan pakai marketing! Itu bahkan merupakan "wake up call bagi Asia. Apalagi beberapa negara Asia seperti Jepang dan Korea sudah punya infrastruktur yang kuat. Belum lagi Singapura, Hongkong, dan Taiwan yang sering disebut sebagai the New Asian Tiger! Wah, mendengar penjelasan "simple", tapi masuk akal itu, Philip Kotler jadi makin percaya kepada saya!

Apalagi dia lantas ingat akan model saya di buku Warren Keegan yang dipakainya untuk mengajar international marketing di Kellogg! Dia tidak bisa lupa akan model itu karena pernah ditanya oleh Victor Hartono -sekarang COO Djarum- yang ketika itu "ambil" kelas Philip Kotler. Seperti yang sudah saya ceritakan pada tulisan-tulisan terdahulu, selama hampir dua jam, saya merasa "diuji" oleh sang Maha Guru tentang model saya. Kemudian, dinyatakan "lulus", karena itu langsung diajak nulis buku pertama saya bersama dia, Repositioning Asia: From Bubble to Sustainable Economy. I love Moscow!

Sebab, itulah awal saya masuk ke panggung dunia! Itulah return on investment atau ROI terbesar saya sebagai presiden APMF. Buku pertama saya yang akhirnya diterbitkan oleh John Wiley (Asia) dan di support Andersen Consulting, tempat Michael bekerja itu, terbit pada 2000. Tapi, tahun 1998 itulah awalnya! Untuk menulis buku itu, Mike mendapat izin dari bosnya di Asia Pasifik untuk membantu melakukan riset dan menulisnya walaupun tetap sebagai business analyst Andersen Consulting selama satu tahun. Taufik pun, yang waktu itu masih jadi junior consultant di MarkPlus, saya perbantukan "full" juga. Mumpung klien pun tambah sepi aja, waktu itu.

Dengan melakukan seperti itu, staf MarkPlus pun jadi bangga!

Walaupun Indonesia lagi krisis, klien sepi, ternyata kami dapat satu proyek yang sangat "prestigius". Ini penting Anda lakukan untuk mem-solid-kan internal customer pada waktu krisis! Jangan cuma "kalap" banting harga di waktu sulit, toh belum tentu bisa terjual. Ada banyak cara yang bisa dilakukan asal Anda tidak pernah menyerah! Jangan cuma kirim staf Anda ke seminar motivasional karena tidak akan menyelesaikan masalah. Tapi, ajari mereka untuk bisa memotivasi diri sendiri dan carilah cara yang bisa membangkitkan semangat ke dalam di masa sulit. Semua itu juga akan saya ceriterakan pada MarkPlus Festival pada 1 Mei nanti! Tinggalkan komentar anda tentang Meyakinkan Philip Kotler, Membela Asia, Merapatkan Barisan! (63) jika anda suka dengan artikel yang kami suguhkan.

Perlu Kapal Induk di Samudera Besar! (58)


Informasi terbaru Perlu Kapal Induk di Samudera Besar! (58) kami sediakan khusus untuk pembaca setia punyannyuh.blogspot.com, semoga informasi Perlu Kapal Induk di Samudera Besar! (58) memberikan pengetahuan lebih untuk kita semua.
Guntuk tidak fokus dalam bisnis selalu datang. Terutama ketika Anda mulai sukses dalam mengembangkan bisnis pertama. Apalagi, ada beberapa contoh perusahaan besar yang disebut konglomerat. Semua punya mimpi bisa menjadi seperti itu. Kwik Kian Gie bahkan pernah membuat buku Mimpi Jadi Konglomerat! Di buku itu, Kwik yang sangat nasionalis itu mengkritik habis-habisan konglomerat Indonesia yang masuk di segala bidang. Bukan karena kompetensi, tapi lebih karena KKN! Karena "dekat" dengan pengusaha, makanya dapat privilege macam-macam.

Ini terjadi di zaman Pak Harto dulu. Tapi, Pak Harto juga punya alasan tersendiri. Untuk membangun negara di saat "Orde Baru" yang masih compang-camping, lebih baik, peran untuk membuat komoditas vital diberikan kepada pengusaha yang pasti bisa. Maksudnya bisa itu, punya akses ke luar negeri. Untuk dapat teknologi, modal, dan manajemen. Karena itulah, Salim Group lantas diberi "tugas" untuk bikin tepung terigu lewat Bogasari, bikin semen lewat Indocement, dan sebagainya. Karena mengandung risiko, logikanya investasi harus "dilindungi" dengan monopoli. Tapi, kemudian yang model begini kan merambat ke mana-mana. Karena itu, waktu Orde Baru, Kwik menyebutnya sebagai bisnis untuk family and friends!
 Putra-putri dari Cendana terus ikut "join" bersama teman mereka minta diberi "tugas" dengan "perlindungan". Nah, model yang tadinya "baik" jadi "kebablasan" ketika orang berpikir bahwa KKN is the only way to grow! Tapi, itu kan tidak hanya terjadi di Indonesia. Di Asia, yang kayak begitu terjadi di mana-mana dengan alasan berbeda. Karena itulah, ketika krisis Asia terjadi pada 1998, orang lantas menuding para konglomerat yang ber-KKN secara "kebablasan" itulah penyebabnya. Nah, menarik kan melihat bagaimana performance para konglomerat itu setelah krisis Asia? Salim Group setelah melakukan banyak hal, termasuk menyelesaikan utangnya, sekarang saya lihat sudah sehat kembali. Indofood sebagai perusahaan publik bisa bersaing dengan baik dengan brand lain, walaupun ada mi sedap dari Wings Group Surabaya. BCA memang "hilang" dan masuk Djarum Group, tapi Bogasari menjadi sehat juga ketika bersaing secara fair dengan produsen lain, termasuk importer.

Selain itu, Salim sudah menjadi kelompok bisnis regional yang kuat dengan bisnisnya di Australia, Filipina, Tiongkok, dan lain-lain. Tapi, tidak demikian yang terjadi pada bisnis "putra-putri". Walaupun masih relatif besar, mereka kurang bersinar. Di luar Indonesia, contoh bagus adalah Samsung. Sebelum krisis Asia, Samsung adalah konglomerat yang masuk ke semua bidang dengan KKN di Korea. Sekarang jadi hebat dan "bersinar" ketika hanya fokus di beberapa bidang, terutama di bidang elektronik dari hulu sampai hilir. Brand Samsung bahkan sudah mengalahkan Sony yang dulu sangat perkasa itu! Siam Cement dari Thailand juga survive setelah krisis Asia. Mereka lebih fokus pada beberapa bidang bisnis, walaupun tetap direstui Raja yang masih sangat powerfull. Beberapa konglomerat yang berafiliasi dengan pemerintah di Malaysia tetap survive asal lebih "fokus". Sedangkan di Singapura, hampir semua Government Link Companies (GLC) seperti Singapore Airlines memang hebat terus.

Jadi, sebenarnya bukan masalah KKN atau tidak. Ada yang dulu dapat KKN, setelah hilang keistimewaannya, bisa berjaya atau habis. Tapi, ada juga yang jelas-jelas dilindungi pemerintah sampai sekarang pun tambah hebat! Kalau mau drastis, banyak orang swasta yang nggak dapat KKN juga ingin merambah ke mana-mana. Banyak yang berhasil, tapi lebih banyak yang gagal! GE atau General Electric adalah contoh konglomerat yang "sadar" ketika Jack Welch menjadi CEO. Dia dinobatkan menjadi CEO of the Century untuk abad lalu oleh Time, karena berani lebih fokus. Dari lebih dari seratus perusahaan jadi "hanya" dua belas. If we are not number one or number two, it is better to fix, close or sell! Jadi, kalau nggak jadi nomor satu atau dua di bidangnya, lebih baik perusahaannya "didandani", ditutup atau dijual!

Mengapa punya anak perusahaan banyak, tapi jelek dan jadi beban! Apa gagahnya punya kartu nama "Group" kalau perusahaannya kecil-kecil dan pada nggak sehat! Selain itu, Jack Welch mengingatkan, ketika itu, bahwa GE lebih baik fokus karena harus bersaing di Global. GE harus menjadi perusahaan global, bukan perusahaan Amerika. Waktu itu belum ada Tiongkok yang perkasa kayak sekarang, baru ada Jepang, Taiwan, dan Korea. Tapi, Jack sudah "menutup" bisnis White Good-nya yang berjualan kulkas dan alat rumah tangga lain. Jack berpendapat bahwa pasti GE akan kalah dari pemain Asia dalam bidang itu. Daripada "kalah" nanti, lebih baik "dijual" sekarang!

Tapi, Jack lantas masuk di bisnis yang kira-kira Amerika bisa kompetitif. Karena itu, GE membeli bisnis "keuangan" dan TV. GE Money sekarang hebat begitu juga dengan NBC dengan CNBC-nya! Jadi? Fokus memang tidak harus satu saja, bisa beberapa. Tapi, ada orang-orang yang fokus dan menghayati bidang masing-masing! Kalau nggak ada orang yang mau fokus di bidang masing-masing dan terus-menerus memantau persaingan dan melakukan perubahan, ya anak perusahaan itu akan jadi beban! Di GE, setiap anak perusahaan dipimpin orang-orang yang fokus di bidangnya. Di Indonesia pun, sekarang keluarga Hartono dari Djarum Group menjadi keluarga terkaya versi Forbes selama bertahun-tahun. Bukan karena hanya punya satu bisnis. Tapi, mereka punya berbagai bisnis yang nomor satu atau nomor dua! Djarum, BCA, dan Polytron adalah tiga perusahaan dari banyak yang lain dari grup ini yang hebat karena ada orang-orang yang fokus! Tapi, kalau Anda nggak punya banyak orang yang kompeten dan bisa fokus, ya lebih baik satu aja. Tahu dirilah!

Sejak didirikan pada 1 Mei 1990 sampai menjelang ber-HUT ke-20 nanti, MarkPlus ya cuma di marketing! Sekarang kita memang dibantu 200 orang di Jakarta, Bandung, Semarang, Medan, Bali, Makassar, Singapura, Kuala Lumpur, dan Surabaya tentunya. Tapi, divisinya, ya hanya tiga. MarkPlus Consulting tetap nomor satu di Indonesia. MarkPlus Insight di riset ad hoc, terbesar di Indonesia. Sedangkan MarkPlus Institute of Marketing atau MIM untuk pelatihan eksekutif sudah pasti market leader. Plus satu lagi, yaitu Marketeers, yang punya klub di lima kota, majalah, dan internet sangat unik dan praktis tidak punya pesaing yang serupa.

Saya tahu limitasi saya. Saya juga tahu calling saya sendiri! Saya tidak perlu jadi orang lain, asal saya menikmati apa yang saya kerjakan. Beberapa orang mencibir dan mengatakan kepada saya bahwa saya nggak berani masuk bisnis "riil". Beraninya cuma di bisnis consulting! Mereka lupa bahwa bisnis "abstrak" seperti ini jauh lebih sulit. Nggak kelihatan barangnya! Diserang atas bawah! Pesaing dari luar masuk semua membawa brand name, teknologi, dan sistem. Banyak yang masuk MarkPlus hanya mau belajar. Sesudah jadi alumnus, malah jadi pesaing! Saya juga tahu bahwa ketika persaingan jadi global, Anda harus makin fokus!  Bagaikan di samudera besar, kapal harus jadi kapal induk. Kalau di danau yang tenang, perahu kecil pun oke. Dan, kapal induk perlu lebih fokus! Tinggalkan komentar anda tentang Perlu Kapal Induk di Samudera Besar! (58) jika anda suka dengan artikel yang kami suguhkan.

Inspirasi dari Pilar "Value" dan "Strategy" (54)


Informasi terbaru Inspirasi dari Pilar "Value" dan "Strategy" (54) kami sediakan khusus untuk pembaca setia punyannyuh.blogspot.com, semoga informasi Inspirasi dari Pilar "Value" dan "Strategy" (54) memberikan pengetahuan lebih untuk kita semua.
The M House adalah lambang sebuah marketing company, bukan sekadar marketing-oriented company. Selain punya "platform" dan "atap" seperti dijelaskan kemarin, juga ada "pilar" value. Ada tiga prinsip yang masuk di sini. Prinsip ketujuh (sesudah enam prinsip platform dan atap) adalah principle of brand. Avoid commodity-like trap. Artinya, tanpa brand, sebuah produk tidak lebih dari sebuah komoditas. Dan, komoditas adalah "barang pasaran" yang tidak berbeda dengan barang lain serupa. Mudah disubstitusi oleh produk lain. Brand adalah nilai utama sebuah perusahaan marketing. Kekayaan paling besar bukan terletak pada aset yang kasatmata, tapi pada yang tidak terlihat. Terutama brand! Prinsip kedelapan yaitu principle of service. Avoid business-category trap! Hindarilah jebakan kategori produk!


Pada dasarnya semua produk ya SERVICE! Itulah yang saya sebut sebagai S dengan huruf besar, terdiri atas unsur p (product) dan s (service). Nah, kalau sudah begini, apa pun industri Anda harus punya service paradigm. Walaupun hotel masuk service-industry, tidak boleh disebut SERVICE COMPANY kalau tidak punya paradigma seperti itu dan cuma menjual commodity service. Sebaliknya, berjualan susu bayi yang disertai konsultasi telepon 24 jam bisa disebut sebagai SERVICE COMPANY. Jadi, jangan terjebak oleh kategori.

Prinsip kesembilan adalah principle of process. Avoid function-orientation trap! Jangan terjebak oleh perbedaan fungsi ketika menjalankan suatu proses pelayanan konsumen. Fungsi sifatnya vertikal, proses bersifat horizontal. Dalam suatu value chain pelayanan dari hulu sampai hilir, semua fungsi harus berkolaborasi untuk menyempurnakan quality, service, dan delivery.

Karena itu, bagian pembelian yang ada di paling hulu harus berhati-hati dalam pengadaan. Jangan sampai di bawah standar (Q), kemahalan (C), atau telat suplai (D) sehingga mengacaukan proses. Begitu juga fungsi produksi atau operasi. Seperti pelari estafet, pelari berikutnya harus tetap menjaga QCD. Dengan demikian, akhirnya pelanggan bisa mendapatkan yang paling optimal di ujung hilir. Itulah makna prinsip kesembilan. Nah, ketiga prinsip ini saya gabungkan dalam "pilar value".

Prinsip kesepuluh adalah principle of segmentation. View your market creatively! Bagi orang marketing, segmentasi adalah "kunci kemenangan". Saya tidak setuju dengan definisi segmentasi adalah "pembagian pasar". Pasar tidak bisa dibagi karena isinya para prospek. Pasar juga tidak mau dibagi oleh pemasar! Mereka EGP! Emangnya gue pikirin! Yang benar adalah "cara melihat pasar secara kreatif" Contoh saya waktu itu sangat klir. Waktu itu Garuda melihat pasar penumpang sebagai "urban" dan "rural". Garuda mengambil segmen "urban" karena satu-satunya maskapai yang boleh pakai pesawat jet. Ketika Sempati Air masuk persaingan, CEO-nya, Hasan Sudjono, melihat pasar secara kreatif. "Bisnis" dan "nonbisnis"! Pasar utama yang dipilih adalah segmen bisnis! Sempati means business! Nah, setelah cara segmentasi ditentukan, barulah elemen-elemen lain ditentukan. Kalau tidak dimulai dari segmentasi, semuanya jadi "sporadik".

Prinsip kesebelas adalah principle of targeting! Allocate your resources effectively! Sumber daya selalu terbatas, karena itu Anda harus punya prioritas. Segmen mana yang jadi prioritas pertama, kedua, ketiga, bahkan mana yang nontarget market! Kalau sudah ada prioritas, resources pun harus dialokasikan secara proporsional. Segmen "kecantikan" bagi Unilever jelas lebih "penting" ketimbang segmen "kesehatan" dalam industri sabun mandi. Karena itu, lihat saja berapa dana yang dibuang untuk membentuk setiap brand. Berbeda kan? Lux pakai selebriti, sedangkan Lifebuoy pakai ibu-ibu dan dokter. Prinsip ini erat kaitannya dengan prinsip sebelumnya. Sebab, begitu "cara melihat pasar" ditentukan oleh pesaing, biasanya Anda hanya bisa jadi follower.

Prinsip kedua belas adalah prinsip positioning! Lead your customers credibly. Artinya? Pemasar harus bisa "m".
Tinggalkan komentar anda tentang Inspirasi dari Pilar "Value" dan "Strategy" (54) jika anda suka dengan artikel yang kami suguhkan.

Sepuluh Cara Membawa Konsep Surabaya ke Dunia (40)


Informasi terbaru Sepuluh Cara Membawa Konsep Surabaya ke Dunia (40) kami sediakan khusus untuk pembaca setia punyannyuh.blogspot.com, semoga informasi Sepuluh Cara Membawa Konsep Surabaya ke Dunia (40) memberikan pengetahuan lebih untuk kita semua.
Keluhan terbesar di Indonesia -biasanya dari pengusaha small medium enterprise- adalah bisa membuat, tapi tidak bisa menjual. Namun, saya membuktikan, saya menulis Marketing Plus 2000 dan saya memasarkannya. Padahal, sebagai orang Indonesia (lebih repot lagi sebagai bonek Surabaya) yang bukan doktor dan profesor, upaya tersebut pasti tidak gampang! Apalagi, saya tergolong VSE atau very small enterprise ketika itu. Atau one man show plus alias perusahaan satu orang yang dibantu beberapa orang. If you are small, you must be creative! Itu semboyan yang selalu saya pegang, ajarkan, dan laksanakan sendiri. Don't only complain, but please be creative! Lantas, apa yang saya lakukan dengan Marketing Plus 2000? Ada banyak cara. Pertama, selalu konsisten memakai model yang sama ketika memberikan ceramah ke mana-mana. Termasuk pada "kuliah umum" di MM-UI!


Waktu itu, banyak sekali yang bertanya, menantang, bahkan sinis! Tapi, saya tidak pernah "menyerah". Saya sudah antisipasi dulu pertanyaan-pertanyaan kritis yang bakal timbul dan mempersiapkan jawabannya. Kedua, saya juga konsisten dengan model yang sama pada waktu menulis tiap Rabu di Jawa Pos. Semua case yang ditulis selalu saya connect-kan ke konsep pergeseran situasi persaingan lengkap dengan strategi bersaingnya.

Ketiga, saya melanjutkan konsep itu dengan membuat "alat ukur". Dengan tools tersebut, sebuah perusahaan bisa dilihat sedang berada pada situasi persaingan tahap apa. Selain itu, bisa diketahui tahap strategi bersaingnya. Dengan demikian, bisa diketahui "posisi" strategi perusahaan jika dibandingkan dengan "situasi persaingan"-nya. Bisa "ketinggalan", "pas", atau "kebablasan"! Di dalam seminar-seminar, saya minta kepada peserta untuk menggunakan "alat" itu.

Keempat, saya mengirimkan "alat audit" itu ke Kelola, jurnal dari Program Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada. Pemuatan di jurnal tersebut meningkatkan kredibilitas konsep itu bersama "alat"-nya. Kelima, saya membuat buku kecil yang memuat konsep tersebut dalam bahasa Inggris. Sengaja dibuat dalam bahasa Inggeris supaya "naik kelas". Keenam, buku kecil tersebut lantas saya sisipkan pada majalah SWA yang waktu itu sudah jadi leading business magazine. Pengaruhnya luar biasa! Jauh lebih besar daripada iklan apa pun.

Ketujuh, saya bawa buku kecil itu ke mana-mana untuk diberikan secara gratis kepada siapa pun yang saya temui. Kedelapan, saya juga melakukan siaran radio secara reguler untuk memperkenalkan model yang sama dan membagikan buku itu secara gratis. Kesembilan, saya berusaha berceramah tentang konsep tersebut di kampus kampus S-1 karena disitulah terletak "massa". Walaupun mereka bukan eksekutif yang bisa "membayar" training, saya memerlukan buzz words mereka.

Kesepuluh, ini BOM-nya! Saya tunjukkan kepada Prof Warren Keegan di sebuah acara Executive Education Program di Wharton (sekolah bisnis di Universitas Pennsylvania, Amerika, Red). Saya tahu profesor itu adalah pionir buku teks international marketing yang belakangan berubah jadi global marketing. Saya undang dia ke Bali untuk ber-honeymoon dalam perkawinan keduanya. Di situlah, saya bertanya pendapat dia tentang konsep saya. Dia bilang bagus dan setuju untuk memasukkan jadi Apendiks Bab Satu! Wow!

Selanjutnya, buku itu dipakai Philip Kotler untuk mengajar international marketing di Kellogg (sekolah bisnis di Universitas Northwestern, Amerika, Red)! Di situlah, nama saya "terbaca" oleh Philip Kotler. Karena itu, saya jadi "lebih" mudah menjelaskan konsep tersebut kepada sang mahaguru marketing di Moskow pada 1998. Akhirnya, karena itu pula, dia lantas mengajak saya untuk menulis buku bareng dia untuk kali pertama! Banyak orang yang mengira saya hanya pintar "jualan" konsep picisan. Dari cerita ini, Anda melihat saya bekerja work hard, smart, and creative sampai akhirnya konsep tersebut masuk ke gelanggang dunia!
Tinggalkan komentar anda tentang Sepuluh Cara Membawa Konsep Surabaya ke Dunia (40) jika anda suka dengan artikel yang kami suguhkan.

Marketing Warfare (Tidak) Sama dengan Real Warfare (32)


Informasi terbaru Marketing Warfare (Tidak) Sama dengan Real Warfare (32) kami sediakan khusus untuk pembaca setia punyannyuh.blogspot.com, semoga informasi Marketing Warfare (Tidak) Sama dengan Real Warfare (32) memberikan pengetahuan lebih untuk kita semua.
Dari semua buku referensi perang, hanya ada strategi dan taktik. Pada umumnya, para pemikir mengatakan bahwa strategi lebih penting daripada taktik. Tentukan strateginya dulu, baru taktik. Jangan dibalik, katanya. Tapi, pada awal 1990-an, ketika saya mulai merumuskan Sembilan Elemen Pemasaran sebagai competitive strategy, ada sebuah buku kontroversial! Siapa lagi kalau bukan Al Ries dan Jack Trout, penulisnya. Judulnya Bottom Up Marketing.


Di buku itu dikemukakan contoh bagaimana Domino Pizza "gagal" menetapkan strategi Thirty Minutes or Free! Pizza dikirim dalam waktu 30 menit sesudah ada order via telepon atau free! Kenapa Domino sampai nekat seperti itu? Ya, karena Pizza Hut sudah terlalu kuat! Sudah dianggap top of mind Pizza Resto, juga sudah dianggap pizza paling lezat taste-nya. Walaupun Domino bisa bikin pizza yang lebih enak, gak akan dipercaya orang. Tapi, orang harus menunggu cukup lama di Pizza Hut Resto. Karena itu, Domino Pizza memutuskan suatu positioning sebagai Pizza Home Delivery pertama di Amerika. Mendadak saja, sambutan luar biasa! Inilah rupanya anxiety and desire orang, memimpikan Fast Pizza Home Delivery! Tapi, ketika banyak pesanan, banyak yang dapat free karena telat datangnya. Domino rugi besar, sudah free, customer kecewa! Sebuah positioning "kosong" kata mereka. Selain itu, banyak mobil Domino Pizza yang nabrak orang karena "bergegas" supaya tidak telat.

Sebuah strategi yang bagus, tapi tidak diperhitungkan taktiknya lebih dahulu. Mestinya, ada pembatasan "order area", juga harus diperhitungkan mesti berapa banyak konter pembuatan dan pengiriman. Selain itu, berapa kendaraan pengiriman yang dibutuhkan. Kata Al Ries dan Jack Trout, semua taktik tersebut mesti diberesin dulu, baru menetapkan strategi seperti itu. Maka, mereka sebut bukunya sebagai Bottom Up Marketing. Sebuah pemikiran menarik, tapi saya menggolongkan pekerjaan membuat sistem operasional itu sebagai diferensiasi yang ada di kelompok taktik pemasaran atau DMS! Dan, saya tidak meletakkan taktik lebih penting daripada strategi atau sebaliknya, melainkan sejajar!

Dalam menentukan STP atau strategi pemasaran, Anda harus memperhatikan DMS yang "sudah" atau "akan" Anda rancang! Tapi, di samping strategi dan taktik, waktu itu para ahli mulai bicara tentang value-creation! Di dalam the real warfare, yang ada cuma penghancuran nilai atau value-destruction. Tapi, di dalam the marketing warfare, harus ada value-creation atau penciptaan nilai untuk customer. Tanpa itu, sebuah perang pemasaran hanya akan menghasilkan lose-lose-lose situation. Artinya? Kedua pihak yang "berperang" dan pelanggan akan sama sama rugi! Atas dasar pemikiran itulah, saya merancang dimensi ketiga dalam Model Sembilan Elemen saya, yaitu value atau nilai. Artinya, apa pun strategi dan taktik yang akan dipilih, haruslah ada value yang tercipta! Bagi orang produksi atau operasional, sebuah proses yang baik akan "menciptakan" nilai untuk produk output-nya. Yang buruk akan "menghancurkan" nilai. Bagi orang marketing, proses harus menghasilkan servis yang memuaskan para customer!

Ketika itu, saya juga sangat terinspirasi oleh sebuah One Week Workshop di Wharton School yang berjudul Reengineering Process for Customer Satisfaction. Setelah seminggu di situ, saya jadi sadar "korelasi" antara proses dan servis. Kalau keduanya dilakukan dengan baik, akan berujung pada tingginya Brand Equity! Brand itu kayak aset kata David Aaker dalam bukunya Building Brand Equity. Punya value yang bisa diukur jadi nilai uang. Ujung-ujungnya, kalau makin banyak customer yang loyal pada sebuah brand, artinya value brand itu makin tinggi. Saya juga sangat yakin yang membuat marketing itu beda dari ekonomi ya brand itu. Tanpa brand, sebuah produk hanya komoditas biasa dan price taker. Kalau brand-nya kuat, sebuah produk jadi branded good, walaupun bukan LV, Armani, dan sebagainya. Bisa jadi price maker!

Itulah yang semakin membulatkan saya untuk mengelompokkan brand, service, dan process jadi value. Jadilah BSP jadi dimensi value! Harus BSP bukan PSB karena buat orang marketing, walaupun "ujung", brand adalah yang paling penting. Selain itu, ada korelasi yang sangat kuat antara P (Postioning) di strategy, D ( differentiation) di tactic, dan B (Brand) di value. Kalau dirangkai, jadi konsep PDB yang sangat terkenal itu. Lengkaplah sudah "kelahiran" sembilan elemen yang saya ceritakan sebagai bidan dengan dibantu Sonni, Agus Giri, dan Hartono Anwar sebagai "pembantu bidan" pada 1993. Dan ketika dimensi itu saya gambar, ada tiga bulatan dengan isi tiga elemen di masing-masing bulatan tersebut. Itu menunjukkan bahwa tiga dimensi tersebut "setingkat". Kalau Anda beruntung, masih bisa mendapatkannya di toko buku, judul langka seperti Marketing Plus 2000 atau MarkPlus on Strategy.
Tinggalkan komentar anda tentang Marketing Warfare (Tidak) Sama dengan Real Warfare (32) jika anda suka dengan artikel yang kami suguhkan.

Hari Ini dalam Sejarah


Informasi terbaru Hari Ini dalam Sejarah kami sediakan khusus untuk pembaca setia punyannyuh.blogspot.com, semoga informasi Hari Ini dalam Sejarah memberikan pengetahuan lebih untuk kita semua.
20 Maret adalah hari ke-79 (hari ke-80 dalam tahun kabisat) dalam kalender Gregorian.

Peristiwa

* 1413 - Henry V menjadi Raja Inggris.
* 1602 - VOC didirikan.
* 1815 - Napoleon masuk ke Kota Paris setelah melarikan diri dari Elba, dan dimulailah 100 hari kekuasannya.
* 1951 - Pasukan Indonesia menyerang Darul Islam di Jawa Barat.
* 1956 - Tunisia memperoleh kemerdekaan dari Perancis.
* 1969 - Mantan Presiden Argentina Isabel Peron dipenjara selama 8 tahun.


Kelahiran

* 1984 - Fernando Torres, pemain sepak bola Spanyol.


Tinggalkan komentar anda tentang Hari Ini dalam Sejarah jika anda suka dengan artikel yang kami suguhkan.

Sejarah Singkat Kota Gorontalo


Informasi terbaru Sejarah Singkat Kota Gorontalo kami sediakan khusus untuk pembaca setia punyannyuh.blogspot.com, semoga informasi Sejarah Singkat Kota Gorontalo memberikan pengetahuan lebih untuk kita semua.
petagtlo.gifSebelumnya Saya ingin mengucapkan Selaamt Ulang Tahun yang Ke-282 untuk Kota Gorontalo, semoga makin jaya. Terakhir juga ingin menambah luas wilayahnya dengan mengambil sebagian wilayah Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango, semoga tetap menjadi Provinsi Inovasi!!

Berikut adalah sejaarah singkat Kota Gorontalo yang saya sadur dari beberapa sumber;


Menurut sejarah, Jazirah Gorontalo terbentuk kurang lebih 400 tahun lalu dan merupakan salah satu kota tua di Sulawesi selain Kota Makassar, Pare-pare dan Manado. Gorontalo pada saat itu menjadi salah satu pusat penyebaran agama Islam di Indonesia Timur yaitu dari Ternate, Gorontalo, Bone. Seiring dengan penyebaran agama tersebut Gorontalo menjadi pusat pendidikan dan perdagangan masyarakat di wilayah sekitar seperti Bolaang Mongondow (Sulut); Buol Toli-Toli, Luwuk Banggai, Donggala (Sulteng) bahkan sampai ke Sulawesi Tenggara.Gorontalo menjadi pusat pendidikan dan perdagangan karena letaknya yang strategis menghadap Teluk Tomini (bagian selatan) dan Laut Sulawesi (bagian utara).

Kedudukan Kota Kerajaan Gorontalo mulanya berada di Kelurahan Hulawa Kecamatan Telaga sekarang, tepatnya di pinggiran sungai Bolango. Menurut Penelitian, pada tahun 1024 H, kota Kerajaan ini dipindahkan dari Keluruhan Hulawa ke Dungingi Kelurahan Tuladenggi Kecamatan Kota Barat sekarang. Kemudian dimasa Pemerintahan Sultan Botutihe kota Kerajaan ini dipindahkan dari Dungingi di pinggiran sungai Bolango, ke satu lokasi yang terletak antara dua kelurahan yaitu Kelurahan Biawao dan Kelurahan Limba B.
Dengan letaknya yang stategis yang menjadi pusat pendidikan dan perdagangan serta penyebaran agama islam maka pengaruh Gorontalo sangat besar pada wilayah sekitar, bahkan menjadi pusat pemerintahan yang disebut dengan Kepala Daerah Sulawesi Utara Afdeling Gorontalo yang meliputi Gorontalo dan wilayah sekitarnya seperti Buol ToliToli dan, Donggala dan Bolaang Mongondow.

Sebelum masa penjajahan keadaaan daerah Gorontalo berbentuk kerajaan-kerajaan yang diatur menurut huukm adat etatanegaraan Gorontalo. Kerajaan-kerajaan itu tergabung dalam satu ikatan kekeluargaan yang disebut "Pohala'a". Menurut Haga (1931) daerah Gorontalo ada lima
pohala'a :

• Pohala'a Gorontalo

• Pohala'a Limboto
• Pohala'a Suwawa
• Pohala'a Boalemo
• Pohala'a Atinggola

Dengan hukum adat itu maka Gorontalo termasuk 19 wilayah adat di Indonesia. Antara agama dengan adat di Gorontalo menyatu dengan istilah "Adat bersendikan Syara' dan Syara' bersendikan Kitabullah". Pohalaa Gorontalo merupakan pohalaa yang paling menonjol diantara kelima pohalaa tersebut. Itulah sebabnya Gorontalo lebih banyak dikenal.

Asal usul nama Gorontalo terdapat berbagai pendapat dan penjelasan antara lain :
• Berasal dari "Hulontalangio", nama salah satu kerajaan yang dipersingkat menjadi hulontalo.
• Berasal dari "Hua Lolontalango" yang artinya orang-orang Gowa yang berjalan lalu lalang.
• Berasal dari "Hulontalangi" yang artinya lebih mulia.
• Berasal dari "Hulua Lo Tola" yang artinya tempat berkembangnya ikan Gabus.
• Berasal dari "Pongolatalo" atau "Puhulatalo" yang artinya tempat menunggu.
• Berasal dari Gunung Telu yang artinya tiga buah gunung.
• Berasal dari "Hunto" suatu tempat yang senantiasa digenangi air

Jadi asal usul nama Gorontalo (arti katanya) tidak diketahui lagi, namun jelas kata "hulondalo" hingga sekarang masih hidup dalam ucapan orang Gorontalo dan orang Belanda karena kesulitan dalam mengucapkannya diucapkan dengan Horontalo dan bila ditulis menjadi Gorontalo. Pada tahun 1824 daerah Limo Lo Pohalaa telah berada di bawah kekusaan seorang asisten Residen disamping Pemerintahan tradisonal. Pada tahun 1889 sistem pemerintahan kerajaan dialihkan ke pemerintahan langsung yang dikenal dengan istilah "Rechtatreeks Bestur". Pada tahun 1911 terjadi lagi perubahan dalam struktur pemerintahan Daerah Limo lo pohalaa dibagi atas tiga Onder Afdeling yaitu;

• Onder Afdeling Kwandang
• Onder Afdeling Boalemo
• Onder Afdeling Gorontalo

Selanjutnya pada tahun 1920 berubah lagi menjadi lima distrik yaitu :
• Distrik Kwandang
• Distrik Limboto
• Distrik Bone
• Distrik Gorontalo
• Distrik Boalemo

Pada tahun 1922 Gorontalo ditetapkan menjadi tiga Afdeling yaitu :
• Afdeling Gorontalo

• Afdeling Boalemo
• Afdeling Buol

Sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, rakyat Gorontalo dipelopori oleh Bpk. H. Nani Wartabone berjuang dan merdeka pada tanggal 23 Januari 1942. Selama kurang lebih dua tahun yaitu sampai tahun 1944 wilayah Gorontalo berdaulat dengan pemerintahan sendiri. Perjuangan patriotik ini menjadi tonggak kemerdekaan bangsa Indonesia dan memberi imbas dan inspirasi bagi wilayah sekitar bahkan secara nasional. Oleh karena itu Bpk H. Nani Wartabone dikukuhkan oleh Pemerintah RI sebagai pahlawan perintis kemerdekaan.

Pada dasarnya masyarakat Gorontalo mempunyai jiwa nasionalisme yang tinggi. Indikatornya dapat dibuktikan yaitu pada saat "Hari Kemerdekaan Gorontalo" yaitu 23 Januari 1942 dikibarkan bendera merah putih dan dinyanyikan lagu Indonesia Raya. Padahal saat itu Negara Indonesia sendiri masih merupakan mimpi kaum nasionalis tetapi rakyat Gorontalo telah menyatakan kemerdekaan dan menjadi bagian dari Indonesia. Selain itu pada saat pergolakan PRRI Permesta di Sulawesi Utara masyarakat wilayah Gorontalo dan sekitarnya berjuang untuk tetap menyatu dengan Negara Republik Indonesia dengan semboyan "Sekali ke Djogdja tetap ke Djogdja" sebagaimana pernah didengungkan pertama kali oleh Ayuba Wartabone di Parlemen Indonesia Timur ketika Gorontalo menjadi bagian dari Negara Indonesia Timur.
 
Geografis

Berdasarkan UU No. 38 tahun 2001, wilayah Gorontalo ditetapkan sebagai Provinsi, lepas dari Provinsi Sulawesi Utara. Gorontalo sebagai provinsi yang ke 32 secara geografis terletak diantara 0º, 30' - 1º,0' lintang utara dan 121º,0' - 123º,30' Bujur Timur, yang diapit oleh Laut Sulawesi di sebelah Utara, Provinsi Sulut di sebelah Timur, Teluk Tomini di sebelah Selatan, dan Provinsi Sulteng di sebelah Barat.

Provinsi Gorontalo memiliki luas wilayah sebesar 12.215,45 km2

Iklim

• Musim kemarau: Juli - September
• Musim penghujan: September - Pebruari
• Suhu udara siang hari: 30,9ºC â€" 34,0ºC
• Suhu udara malam hari: 20,8ºC â€" 24,4ºC
• Suhu minimum-maksimum: 23,0ºC - 31,8ºC
• Kelembaban udara rata-rata: 83%
Tinggalkan komentar anda tentang Sejarah Singkat Kota Gorontalo jika anda suka dengan artikel yang kami suguhkan.

Semut dan Jenis-jenisnya


Informasi terbaru Semut dan Jenis-jenisnya kami sediakan khusus untuk pembaca setia punyannyuh.blogspot.com, semoga informasi Semut dan Jenis-jenisnya memberikan pengetahuan lebih untuk kita semua.
Semut adalah serangga eusosial yang berasal dari keluarga Formisidae, dan semut termasuk dalam ordo Himenoptera bersama dengan lebah dan tawon. Semut terbagi atas lebih dari 12.000 kelompok, dengan perbandingan jumlah yang besar di kawasan tropis. Semut dikenal dengan koloni dan sarang-sarangnya yang teratur, yang terkadang terdiri dari ribuan semut per koloni. Jenis semut dibagi menjadi semut pekerja, semut pejantan, dan ratu semut. Satu koloni dapat menguasai dan memakai sebuah daerah luas untuk mendukung kegiatan mereka. Koloni semut kadangkala disebut superorganisme dikarenakan koloni-koloni mereka yang membentuk sebuah kesatuan.

Semut di iklim kering harus menyimpan makanan untuk bertahan hidup lama dari kelangkaan. Di padang pasir Amerika Utara, semut honeypot Myrmecocystus menggunakan tubuh mereka sebagai wadah yang hidup, tubuh mereka membengkak karen cairan cadangan, dan dibawa ke sarang pasangan.



Semut Pelompat India, Harpegnathos saltator, adalah salah satu semut yang pertama mempunyai genome sequencing.


Seekor semut Podomyrma cenderung mendekati ulat Lycaenid di Australia Selatan. Ulat ini mengeluarkan zat-zat yang menarik bagi semut, dan semut pada gilirannya memberikan perlindungan dari parasit. Semut sangat berlimpah, bahwa banyak spesies lain telah datang untuk bergantung pada mereka dalam berbagai cara.


Di antara keanehan keluarga semut adalah misteri Malagasi semut (Mystrium spesies), yang merupakan predator penghuni hutan hujan sampah daun.


Cecropia semut (Azteca alfaroi) penjaga pohon mereka dengan sungguh-sungguh terhadap penyusup. Bekerja bersama-sama, mereka mengepung dan melumpuhkan lawan-lawan mereka dengan menjepit lawan hingga lemas.


Salah satu yang paling langka di dunia serangga adalah Thaumatomyrmex, semut mandibula Amerika tropis yang aneh telah lama membuat ilmuwan semut bingung. Pada tahun 1990, sebuah tim Brasil akhirnya memecahkan teka-teki: Thaumatomyrmex adalah predator khusus dari landak-seperti kaki seribu. Rahang panjang memungkinkan semut ini untuk menangkap mangsanya tanpa cedera.


Pada pulau Panama, semut pekerja yang gila (Paratrechina longicornis) minum dari nectaries di bawah daun. Banyak tanaman menarik dengan nectaries semut, dan sebagai imbalan semut membantu menghilangkan tanaman hama.



Spesies Dinoponera Amerika Selatan , mempunyai panjang lebih dari satu inchi, adalah satu diantara semut terbesar di dunia.




Dua mesin penuai semut (Pogonomyrmex rugosus) dari sarang yang berdekatan terlibat dalam ritual peperangan, mendorong dalam menampilkan gaya tetapi tidak benar-benar merugikan satu sama lain. Diperkirakan bahwa koloni menggunakan pertempuran bohongan ini untuk mengumpulkan informasi tentang tetangga mereka. Pengetahuan tentang kekuatan bersaing membantu koloni semut menetapkan batas wilayah tanpa kehilangan kehidupan.

Tinggalkan komentar anda tentang Semut dan Jenis-jenisnya jika anda suka dengan artikel yang kami suguhkan.