PKS Jadi Konco Amerika


Informasi terbaru PKS Jadi Konco Amerika kami sediakan khusus untuk pembaca setia punyannyuh.blogspot.com, semoga informasi PKS Jadi Konco Amerika memberikan pengetahuan lebih untuk kita semua.
Oleh Ardi Winangun

Dalam Munas II Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada 16-20 Juni 2010, diberitakan oleh sebuah media massa bahwa terjadi kedekatan antara Amerika Serikat dan PKS. Kedekatan itu ditunjukkan dengan tempat pelaksanaan munas di Hotel Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta. Hotel itu selama ini merupakan simbol Amerika dan sering dijadikan target oleh teroris. Kemudian, dalam munasnya, PKS mengundang pihak Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia untuk menjadi salah seorang pembicara. Dan tak kalah menariknya, dalam acara itu panitia menggelar lomba menulis surat kepada Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Dengan adanya rangkaian acara tersebut, jelas pihak PKS tidak bisa mengelak adanya upaya untuk menjalin kerja sama dengan Amerika Serikat. Bila langkah itu terjadi, berarti kita mungkin tidak akan melihat lagi iring-iringan atau demonstrasi ribuan simpatisan PKS dari Bundaran HI atau Monas menuju Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jalan Medan Merdeka Selatan. Atau, kalau di daerah, massa PKS bergerak menuju Konsulat Jenderal Amerika Serikat atau dengan menghujat dan membakar bendera Amerika Serikat dan simbol-simbol lainnya.

Langkah yang dilakukan PKS itu tentu sudah dipikirkan masak-masak guna kepentingan politik pada 2014 dan realitas politik dunia Islam. Kepentingan dan realitas itu, adalah, pertama, suatu pemerintahan di berbagai negara ternyata mayoritas bisa berjalan dan kukuh harus mendapatkan restu dari Amerika Serikat. Itu bisa terjadi karena Amerika Serikat sebagai satu-satunya kekuatan global di dunia mampu memainkan perannya sehingga banyak negara bergantung kepadanya. Jangankan Indonesia, Jepang sebagai kekuatan yang diperhitungkan saja pemerintahannya bisa jatuh bangun karena faktor Amerika Serikat. Dalam sebuah catatan diketahui bahwa Jepang merupakan negara yang paling sering melakukan pergantian perdana menteri. Selama 4 tahun terakhir, sudah terjadi lima kali pergantian perdana menteri atau 14 kali pergantian perdana menteri selama 20 tahun terakhir. Di antara sekian perdana menteri yang mengundurkan diri, dua perdana menteri yang mengundurkan diri, selain masalah korupsi, karena tidak mampu mengelak dari kepentingan Amerika Serikat. Perdana Menteri Shinzo Abe mengundurkan diri karena mendukung operasi militer Amerika Serikat di Afghanistan sehingga partai oposisi, yang menguasai mayoritas di majelis tinggi, menentang keputusan itu. Kemudian, Perdana Menteri Yukio Hatayama mengundurkan diri dengan alasan gagal memindahkan atau menutup pangkalan militer Amerika Serikat di Jepang.

Indonesia pada masa pemerintahan SBY pun demikian. Selain komposisi Kabinet Indonesia Bersatu II yang beraroma Amerika Serikat, dukungan Indonesia terhadap Resolusi DK PBB No 1747. Resolusi yang berisi sanksi kepada Iran dalam program nuklirnya itu terjadi karena adanya tekanan Amerika Serikat kepada Indonesia selaku anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Padahal, sebelumnya, saat Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad berkunjung ke Jakarta, Presiden SBY begitu semangat dan antusias mendukung program nuklir Iran. Dukungan Indonesia kepada program nuklir Iran itu dilandasi bahwa Iran benar-benar akan mengembangkan nuklir untuk tujuan damai. Selain itu, Indonesia mempunyai pandangan bahwa setiap negara dirasa memiliki hak yang sama untuk mengembangkan nuklir.

Dengan fakta di atas, PKS yang merancang kemenangan dalam Pemilu 2014 mempunyai pikiran, bila kemenangan yang diraih tidak mendapatkan restu Amerika Serikat, tentu pemerintahannya bisa jatuh di tengah jalan. Untuk itulah, siasat dijalankan agar terjadi komunikasi antara PKS dan Amerika Serikat. Kedua, PKS melihat bahwa masalah di Palestina bukan lagi masalah antara tertindasnya orang-orang Islam di Palestina, namun masalah bangsa Palestina yang plural dan bangsa Israel yang plural pula. Terbukti beragam bangsa dan agama menghujat Israel ketika menghadang kapal kemanusiaan dari para aktivis perdamaian.

Dengan demikian, PKS melihat Palestina tidak secara emosi lagi, namun melihatnya dari segi politik global. Apa yang terjadi di Palestina bisa disebabkan kesalahan bangsa-bangsa Arab, seperti Mesir, juga karena adanya perpecahan di antara faksi-faksi di Palestina sendiri. Dengan demikian, Amerika Serikat sebagai back up utama Israel bukan pihak satu-satunya yang harus dipersalahkan. Dengan analisis itulah, Amerika Serikat dipandang oleh PKS bukan sebagai suatu bangsa yang harus dimusuhi. Ketiga, adanya anggapan bahwa Obama pernah dibesarkan dalam lingkungan Islam sehingga memahami Islam. Obama dianggap memperhatikan dan berkeinginan untuk menjalin hubungan yang lebih akrab dengan dunia Islam. Pidato Obama di Turki dan Mesir dianggap sebagai bentuk perhatiannya kepada dunia Islam. Saat di Turki, Obama mengatakan, biarkan saya katakan sejelas mungkin, Amerika Serikat tidak dan tidak akan pernah memerangi Islam. Ditambahkan lagi, Amerika Serikat telah diperkaya oleh kaum muslim Amerika.

Demikian pula, saat di Mesir. Dalam pidatonya, Obama menyatakan bahwa kini Amerika Serikat tidak akan berperang dengan Islam. Islam dikatakan bukan sebagai masalah, tetapi rekan dalam mencari solusi. Bahkan, dalam kesempatan itu, Obama mengatakan, sesungguhnya Islam adalah agama yang sangat tua dan mempunyai sejarah peradaban yang gemilang, yang tidak pernah diraih oleh agama mana pun. Karena itu, selayaknya Amerika harus ikut berpartisipasi membangun kejayayaan Islam kembali.
Tinggalkan komentar anda tentang PKS Jadi Konco Amerika jika anda suka dengan artikel yang kami suguhkan.

0 komentar:

Posting Komentar