Informasi terbaru Keutamaan Shalat Shubuh dan Qabliyahnya kami sediakan khusus untuk pembaca setia punyannyuh.blogspot.com, semoga informasi Keutamaan Shalat Shubuh dan Qabliyahnya memberikan pengetahuan lebih untuk kita semua.
Wahai saudarakuâ¦semoga Allah subhanahu wataâala senantiasa memberikan keselamatan kepadamu dan selalu menjaga dirimu. Janganlah engkau merasa sayang meluangkan sedikit waktumu untuk membaca lembaran ini. Siapa tahu Allah subhanahu wataâala akan memberikan manfaat kepadamu dan kepada kita semua.
Suatu malam seorang lelaki shalih bangun dari tidurnyaâ¦ketika itu menjelang akhir malam mendekati waktu Fajar⦠ia dapati istrinya sedang bertahajjud, shalat dan berdoa dengan linangan air mata, memohon kepada Allah dengan segenap ketulusan hati. Lelaki itu sejenak tertegun melihat keshalihan istrinya, bagaimana dia seorang laki-laki asyik tidur, sementara sang istri begitu zuhud dan giat beribadah? Maka disapanya sang istri, âTidakkah engkau tidur, apakah gerangan yang membuatmu seperti itu hingga larut begini? Maka istri yang shalihah itu menjawab, âBagaimana akan tidur, seseorang yang tahu bahwa kekasihnya (Allah subhanahu wataâala)tidak pernah tidur?â
Keutamaan Qabliyah Shubuh
Qabliyah Shubuh yaitu shalat sunnah dua rakaâat yang dilakukan sebelum shalat Shubuh. Ia merupakan amalan yang paling dicintai oleh Nabi shallallahu âalaihi wasallam, sebagaimana disebutkan di dalam sabdanya, artinya, âDua rakaâat Fajar(sebelum Shubuh) lebih baik daripada dunia seisinya.â Dan dalam riwayat Muslim disebutkan, âSungguh dua rakaâat itu (sebelum Shubuh) lebih aku cintai daripada seluruh dunia.â
Jika dunia dengan segenap isi dan perbendaharaannya di mata Nabi shallallahu âalaihi wasallam tidak dapat menyamai dua rakaat sebelum Shubuh maka bagaimana lagi keutamaan shalat Shubuh itu sendiri.
Keutamaan Shalat Shubuh
- Sebagai Sebab Masuk Surga dan Selamat dari Neraka
Disebutkan di dalam sebuab hadits bahwa siapa saja yang menjaga shalat Shubuh dan Ashar maka akan dimasukkan ke dalam Surga dan dijauhkan dari api neraka. Rasulullah shallallahu âalaihi wasallambersabda dalam hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim, âBarang siapa yang shalat di dua waktu yang sejuk maka dia akan masuk surga.â Dan dalam hadits yang lain beliau bersabda, âTidak akan dijilat api neraka seseorang yang shalat sebelum Matahari terbit dan sebelum tenggelam.â Yang dimaksudkan dengan dua waktu yang sejuk adalah waktu shalat Shubuh dan shalat Ashar.
- Disaksikan Malaikat
Allah subhanahu wataâala berfirman, artinya, âDirikanlah shalat dari sesudah Matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) Subuh. Sesungguhnya shalat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat).â (QS. 17:78)
Shalat Shubuh, disebut Qurâanul Fajr karena bacaan al-Qurâan pada shalat ini lebih panjang daripada shalat-shalat yang lain, dan shalat Shubuh ini disaksikan oleh para malaikat. Terkait dengan ini, Nabi shallallahu âalaihi wasallam menjelaskan dalam sebuah haditsnya, âMalaikat saling bergantian dalam mengawasi kalian semua pada waktu malam, dan juga malaikat pengawas di waktu siang, mereka berkumpul pada waktu shalat Shubuh dan shalat Ashar. Kemudian malaikat yang berjaga malam hari naik, lalu Allah bertanya kepada mereka tentang hamba-hamba-Nya sedangkan Allah lebih tahu keadaan mereka, âBagaimana keadaan hamba-hamba-Ku ketika kalian tinggalkan? Maka para malaikat menjawab, âKami tinggalkan mereka dalam keadaan shalat, dan ketika kami datang mereka pun juga sedang dalam keadaan shalat.â
Sungguh bahagia orang-orang yang mau memerangi diri, bangkit meninggalkan kasur-kasur mereka. Berjuang keras melawan segala yang menariknya ke tempat tidur, rasa kantuk, dingin, malas dan lain sebagainya. Mereka berharap untuk mendapatkan tiket yang begitu mahal, terbebas dari sifat nifaq, dan untuk menggapai apa yang dikabarkan oleh Nabi shallallahu âalaihi wasallam, masuk surga. Mereka juga ingin mendapatkan persaksian mulia dari para malaikat, ingin menjadi hamba-hamba yang ditanyakan Allah keadaannya, lalu dijawab oleh para malaikat bahwa mereka sedang shalat.
- Allah Bersumpah dengan Waktu Fajar
Karena besarnya keutamaan waktu Shubuh ini maka Allah subhanahu wataâala bersumpah dengan menggunakan waktu itu, Dia berfirman, âDemi fajar, dan malam yang sepuluh.â (QS. 89:1-2)
- Memberi Banyak Manfaat
Wahai saudaraku, merupakan ciri khas dari shalat Shubuh ini adalah bahwasanya dia dapat menyegarkan dan memperbaharui keimanan, menghidupkan hati, melapangkan dada, membuat jiwa penuh dengan kebahagiaan serta menjadikan berat timbangan amal kebaikan.
Sesungguhnya nikmatnya tidur pada waktu Shubuh yang hanya sekian menit tidaklah sebanding dengan kengerian di kubur, atau kengerian jurang-jurang di neraka. Kala itu seseorang hanya mampu menggigit jari menyesal untuk selama-lamanya seraya mengatakan, âWahai Rabb kembalikan aku ke dunia, aku akan melakukan amal shalih yang dulu aku tinggalkan.â Betapa celaka, kenikmatan yang di akhiri dengan penyesalan, dan kenyamanan yang membawa penderita an begitu menyakitkan.
Saudaraku tercinta, cobalah kita ingat nikmat Allah yang terus menerus mengiringi kita tiada henti, coba bandingkan kondisi anda dengan kondisi orang lain. Ketika mereka berbaring di tempat tidur, kepala mereka masih diselimuti oleh berbagai beban berat, kegalauan dan kekhawatir an, apa yang akan dimakan besok? Sementara tubuh diliputi rasa penat dan lelah, setelah seharian mencari sesuap nasi untuk menghilang kan rasa lapar. Sebagian dari mereka ketika bangun di pagi hari terkadang ditemani oleh dentuman meriam dan rentetan tembakan senapan, sementara perut terasa lapar sedang hawa pun demikian dingin menyengat. Di sisi mereka anak-anak yang masih kecil menangis, berteriak kelaparan dan mengeluh kesakitan.
Adapun kitaâ¦sungguh kita dalam keadaan aman ketika makan dan minum, badan kita pun sehat, masih punya kekuatan dan umur. Maka janganlah itu semua menipu dan membuat kita terlena, dengan menggunakan kenikmatan tersebut untuk kemaksiatan dan dosa serta lupa bersyukur kepada Allah subhanahu wataâala yang telah melimpahkan segala nikmat dengan tanpa batas.
Saudaraku, apakah engkau merasa aman ketika menuju pembaringanmu, padahal boleh jadi ia adalah tidur terakhirmu di dunia. Engkau tidak bangun lagi setelahnya dan ketika bangun tahu-tahu engkau telah berada di alam kubur. Maka selayaknya kita bersiap-siap selagi kita masih berada di dunia ini. Siapkanlah jawaban untuk di kubur, jawaban yang benar dan lurus tentunya. Jangan lupa kita selalu memohon kepada Allah subhanahu wataâala agar menjadikan kita semua orang-orang yang mau mendengarkan ucapan dan mau mengikuti mana yang baik di antara ucapan itu, menjadikan akhir kehidupan kita dengan akhir kehidupan yang baik dan bahagia, dan mudah-mudahan Allah subhanahu wataâala menolong kita untuk selalu berdzikir mengingat-Nya, bersyukur kepada-Nya dan memperbaiki ibadah hanya kepada-Nya.
Jika Shalat Shubuh Diremehkan
Allah subhanahu wataâala berfirman, âMaka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu merupakan kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.â (QS. 4:103-104)
Islam adalah jalan kehidupan yang universal dan mencakup seluruh sisi kehidupan manusia. Islam merupakan sebuah ikatan antara seorang hamba dengan Rabbnya, Allah subhanahu wataâalaberfirman, âDan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu), âHendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia,dan jangan kamu menyembunyi kannya,â lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruk tukaran yang mereka terima.â (QS. 3:187)
Maka seorang hamba harus iltizam (komitmen) terhadap kewajiban-kewajiban yang telah ditetapkan oleh Rabbnya. Dan Allah subhanahu wataâala pun telah memberikan berbagai macam hak manusia dan berikut keistimewaannya dan pada akhirnya seorang hamba akan mendapatkan haknya yang terbesar sebagaimana disabdakan oleh Nabi shallallahu âalaihi wasallam, artinya, âDan hak hamba atas Allah adalah Allah tidak menyiksa siapa saja yang tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apa pun.â
Allah subhanahu wataâala berfirman, âHai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhannya, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaithan. Sesungguhnya syaithan itu musuh yang nyata bagimu.â (QS. 2:208)
Para mufassirin mengatakan tentang makna ayat ini (yaitu), âTerimalah Islam dengan segenap hukum dan syariâatnya.â Allah subhanahu wataâala telah murka kepada bani Israil yang hanya menerima sebagian ajaran agama yang mereka kehendaki serta enggan mengerjakan sebagian yang lainnya. Maka Allah subhanahu wataâala berfirman âApakah kamu beriman kepada sebagian dari Al-Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebagian yang lain?â (al Baqarah:85)
Ibnu Masâud radhiallahu âanhu memvonis orang yang tidak shalat Shubuh dan Ashar dengan berjamaâah sebagai munafiq maâlumun nifaq (yang nyata nifaqnya) maka bagaimana dengan orang yang sama sekali tidak mengerjakan shalat, berjamaâah maupun tidak. Rasulullah shallallahu âalaihi wasallam juga telah bersabda, artinya, âTidak ada shalat yang lebih berat bagi orang-orang munafiq daripada shalat Subuh dan Isyaâ. Seandainya mereka mengetahui besarnya pahala kedua shalat tersebut, niscaya akan mendatanginya meskipun dengan merangkak.â (HR al-Bukhari)
Allah subhanahu wataâala berlepas diri dari orang- orang yang meninggalkan shalat fardu lima waktu, sebagaimana disebutkan di dalam sabda Nabi shallallahu âalaihi wasallam artinya, âJanganlah engkau meninggalkan shalat dengan sengaja, karena sesungguhnya siapa saja yang meninggalkan shalat dengan sengaja maka tanggungan Allah dan Rasul-Nya telah terelepas darinya.â (HR Ahmad dalam al-Musnad)
Solusi
Di antara solusi yang insya Allah dapat membantu kita menjadi orang-orang yang dapat menjaga shalat adalah sebagai berikut :
- Hendaknya memposisikan shalat sesuai dengan kedudukannya dalam kehidupan kita, sehingga dalam seluruh aktivitas kehidupan kita senantiasa menekankan masalah shalat ini, bukan sebaliknya menyepelekannya.
- Mempergunakan jam(bel/weker) untuk membangunkan kita agar tidak terlambat dalam menjalankan shalat Shubuh.
- Tidur lebih awal, agar dapat bangun lebih awal pula, dan usahakan melakukan pekerjaan atau aktivitas setelah selesai shalat Shubuh. Karena Allah subhanahu wataâala membagi rizki-Nya pada waktu setelah Shubuh ini.
- Membiasakan untuk membaca dzikir dan doâa sebelum tidur, dan memohon kepada Allah subhanahu wataâala agar menolong kita untuk selalu mengerjakan shalat.
- Merasa sangat bersalah dan berdosa ketika kita ketinggalan shalat dan berusaha sekuat tenaga untuk tidak mengulangi kesalahan itu. [alsofwah]
Tinggalkan komentar anda tentang Keutamaan Shalat Shubuh dan Qabliyahnya jika anda suka dengan artikel yang kami suguhkan.Suatu malam seorang lelaki shalih bangun dari tidurnyaâ¦ketika itu menjelang akhir malam mendekati waktu Fajar⦠ia dapati istrinya sedang bertahajjud, shalat dan berdoa dengan linangan air mata, memohon kepada Allah dengan segenap ketulusan hati. Lelaki itu sejenak tertegun melihat keshalihan istrinya, bagaimana dia seorang laki-laki asyik tidur, sementara sang istri begitu zuhud dan giat beribadah? Maka disapanya sang istri, âTidakkah engkau tidur, apakah gerangan yang membuatmu seperti itu hingga larut begini? Maka istri yang shalihah itu menjawab, âBagaimana akan tidur, seseorang yang tahu bahwa kekasihnya (Allah subhanahu wataâala)tidak pernah tidur?â
Keutamaan Qabliyah Shubuh
Qabliyah Shubuh yaitu shalat sunnah dua rakaâat yang dilakukan sebelum shalat Shubuh. Ia merupakan amalan yang paling dicintai oleh Nabi shallallahu âalaihi wasallam, sebagaimana disebutkan di dalam sabdanya, artinya, âDua rakaâat Fajar(sebelum Shubuh) lebih baik daripada dunia seisinya.â Dan dalam riwayat Muslim disebutkan, âSungguh dua rakaâat itu (sebelum Shubuh) lebih aku cintai daripada seluruh dunia.â
Jika dunia dengan segenap isi dan perbendaharaannya di mata Nabi shallallahu âalaihi wasallam tidak dapat menyamai dua rakaat sebelum Shubuh maka bagaimana lagi keutamaan shalat Shubuh itu sendiri.
Keutamaan Shalat Shubuh
- Sebagai Sebab Masuk Surga dan Selamat dari Neraka
Disebutkan di dalam sebuab hadits bahwa siapa saja yang menjaga shalat Shubuh dan Ashar maka akan dimasukkan ke dalam Surga dan dijauhkan dari api neraka. Rasulullah shallallahu âalaihi wasallambersabda dalam hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim, âBarang siapa yang shalat di dua waktu yang sejuk maka dia akan masuk surga.â Dan dalam hadits yang lain beliau bersabda, âTidak akan dijilat api neraka seseorang yang shalat sebelum Matahari terbit dan sebelum tenggelam.â Yang dimaksudkan dengan dua waktu yang sejuk adalah waktu shalat Shubuh dan shalat Ashar.
- Disaksikan Malaikat
Allah subhanahu wataâala berfirman, artinya, âDirikanlah shalat dari sesudah Matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) Subuh. Sesungguhnya shalat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat).â (QS. 17:78)
Shalat Shubuh, disebut Qurâanul Fajr karena bacaan al-Qurâan pada shalat ini lebih panjang daripada shalat-shalat yang lain, dan shalat Shubuh ini disaksikan oleh para malaikat. Terkait dengan ini, Nabi shallallahu âalaihi wasallam menjelaskan dalam sebuah haditsnya, âMalaikat saling bergantian dalam mengawasi kalian semua pada waktu malam, dan juga malaikat pengawas di waktu siang, mereka berkumpul pada waktu shalat Shubuh dan shalat Ashar. Kemudian malaikat yang berjaga malam hari naik, lalu Allah bertanya kepada mereka tentang hamba-hamba-Nya sedangkan Allah lebih tahu keadaan mereka, âBagaimana keadaan hamba-hamba-Ku ketika kalian tinggalkan? Maka para malaikat menjawab, âKami tinggalkan mereka dalam keadaan shalat, dan ketika kami datang mereka pun juga sedang dalam keadaan shalat.â
Sungguh bahagia orang-orang yang mau memerangi diri, bangkit meninggalkan kasur-kasur mereka. Berjuang keras melawan segala yang menariknya ke tempat tidur, rasa kantuk, dingin, malas dan lain sebagainya. Mereka berharap untuk mendapatkan tiket yang begitu mahal, terbebas dari sifat nifaq, dan untuk menggapai apa yang dikabarkan oleh Nabi shallallahu âalaihi wasallam, masuk surga. Mereka juga ingin mendapatkan persaksian mulia dari para malaikat, ingin menjadi hamba-hamba yang ditanyakan Allah keadaannya, lalu dijawab oleh para malaikat bahwa mereka sedang shalat.
- Allah Bersumpah dengan Waktu Fajar
Karena besarnya keutamaan waktu Shubuh ini maka Allah subhanahu wataâala bersumpah dengan menggunakan waktu itu, Dia berfirman, âDemi fajar, dan malam yang sepuluh.â (QS. 89:1-2)
- Memberi Banyak Manfaat
Wahai saudaraku, merupakan ciri khas dari shalat Shubuh ini adalah bahwasanya dia dapat menyegarkan dan memperbaharui keimanan, menghidupkan hati, melapangkan dada, membuat jiwa penuh dengan kebahagiaan serta menjadikan berat timbangan amal kebaikan.
Sesungguhnya nikmatnya tidur pada waktu Shubuh yang hanya sekian menit tidaklah sebanding dengan kengerian di kubur, atau kengerian jurang-jurang di neraka. Kala itu seseorang hanya mampu menggigit jari menyesal untuk selama-lamanya seraya mengatakan, âWahai Rabb kembalikan aku ke dunia, aku akan melakukan amal shalih yang dulu aku tinggalkan.â Betapa celaka, kenikmatan yang di akhiri dengan penyesalan, dan kenyamanan yang membawa penderita an begitu menyakitkan.
Saudaraku tercinta, cobalah kita ingat nikmat Allah yang terus menerus mengiringi kita tiada henti, coba bandingkan kondisi anda dengan kondisi orang lain. Ketika mereka berbaring di tempat tidur, kepala mereka masih diselimuti oleh berbagai beban berat, kegalauan dan kekhawatir an, apa yang akan dimakan besok? Sementara tubuh diliputi rasa penat dan lelah, setelah seharian mencari sesuap nasi untuk menghilang kan rasa lapar. Sebagian dari mereka ketika bangun di pagi hari terkadang ditemani oleh dentuman meriam dan rentetan tembakan senapan, sementara perut terasa lapar sedang hawa pun demikian dingin menyengat. Di sisi mereka anak-anak yang masih kecil menangis, berteriak kelaparan dan mengeluh kesakitan.
Adapun kitaâ¦sungguh kita dalam keadaan aman ketika makan dan minum, badan kita pun sehat, masih punya kekuatan dan umur. Maka janganlah itu semua menipu dan membuat kita terlena, dengan menggunakan kenikmatan tersebut untuk kemaksiatan dan dosa serta lupa bersyukur kepada Allah subhanahu wataâala yang telah melimpahkan segala nikmat dengan tanpa batas.
Saudaraku, apakah engkau merasa aman ketika menuju pembaringanmu, padahal boleh jadi ia adalah tidur terakhirmu di dunia. Engkau tidak bangun lagi setelahnya dan ketika bangun tahu-tahu engkau telah berada di alam kubur. Maka selayaknya kita bersiap-siap selagi kita masih berada di dunia ini. Siapkanlah jawaban untuk di kubur, jawaban yang benar dan lurus tentunya. Jangan lupa kita selalu memohon kepada Allah subhanahu wataâala agar menjadikan kita semua orang-orang yang mau mendengarkan ucapan dan mau mengikuti mana yang baik di antara ucapan itu, menjadikan akhir kehidupan kita dengan akhir kehidupan yang baik dan bahagia, dan mudah-mudahan Allah subhanahu wataâala menolong kita untuk selalu berdzikir mengingat-Nya, bersyukur kepada-Nya dan memperbaiki ibadah hanya kepada-Nya.
Jika Shalat Shubuh Diremehkan
Allah subhanahu wataâala berfirman, âMaka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu merupakan kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.â (QS. 4:103-104)
Islam adalah jalan kehidupan yang universal dan mencakup seluruh sisi kehidupan manusia. Islam merupakan sebuah ikatan antara seorang hamba dengan Rabbnya, Allah subhanahu wataâalaberfirman, âDan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu), âHendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia,dan jangan kamu menyembunyi kannya,â lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruk tukaran yang mereka terima.â (QS. 3:187)
Maka seorang hamba harus iltizam (komitmen) terhadap kewajiban-kewajiban yang telah ditetapkan oleh Rabbnya. Dan Allah subhanahu wataâala pun telah memberikan berbagai macam hak manusia dan berikut keistimewaannya dan pada akhirnya seorang hamba akan mendapatkan haknya yang terbesar sebagaimana disabdakan oleh Nabi shallallahu âalaihi wasallam, artinya, âDan hak hamba atas Allah adalah Allah tidak menyiksa siapa saja yang tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apa pun.â
Allah subhanahu wataâala berfirman, âHai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhannya, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaithan. Sesungguhnya syaithan itu musuh yang nyata bagimu.â (QS. 2:208)
Para mufassirin mengatakan tentang makna ayat ini (yaitu), âTerimalah Islam dengan segenap hukum dan syariâatnya.â Allah subhanahu wataâala telah murka kepada bani Israil yang hanya menerima sebagian ajaran agama yang mereka kehendaki serta enggan mengerjakan sebagian yang lainnya. Maka Allah subhanahu wataâala berfirman âApakah kamu beriman kepada sebagian dari Al-Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebagian yang lain?â (al Baqarah:85)
Ibnu Masâud radhiallahu âanhu memvonis orang yang tidak shalat Shubuh dan Ashar dengan berjamaâah sebagai munafiq maâlumun nifaq (yang nyata nifaqnya) maka bagaimana dengan orang yang sama sekali tidak mengerjakan shalat, berjamaâah maupun tidak. Rasulullah shallallahu âalaihi wasallam juga telah bersabda, artinya, âTidak ada shalat yang lebih berat bagi orang-orang munafiq daripada shalat Subuh dan Isyaâ. Seandainya mereka mengetahui besarnya pahala kedua shalat tersebut, niscaya akan mendatanginya meskipun dengan merangkak.â (HR al-Bukhari)
Allah subhanahu wataâala berlepas diri dari orang- orang yang meninggalkan shalat fardu lima waktu, sebagaimana disebutkan di dalam sabda Nabi shallallahu âalaihi wasallam artinya, âJanganlah engkau meninggalkan shalat dengan sengaja, karena sesungguhnya siapa saja yang meninggalkan shalat dengan sengaja maka tanggungan Allah dan Rasul-Nya telah terelepas darinya.â (HR Ahmad dalam al-Musnad)
Solusi
Di antara solusi yang insya Allah dapat membantu kita menjadi orang-orang yang dapat menjaga shalat adalah sebagai berikut :
- Hendaknya memposisikan shalat sesuai dengan kedudukannya dalam kehidupan kita, sehingga dalam seluruh aktivitas kehidupan kita senantiasa menekankan masalah shalat ini, bukan sebaliknya menyepelekannya.
- Mempergunakan jam(bel/weker) untuk membangunkan kita agar tidak terlambat dalam menjalankan shalat Shubuh.
- Tidur lebih awal, agar dapat bangun lebih awal pula, dan usahakan melakukan pekerjaan atau aktivitas setelah selesai shalat Shubuh. Karena Allah subhanahu wataâala membagi rizki-Nya pada waktu setelah Shubuh ini.
- Membiasakan untuk membaca dzikir dan doâa sebelum tidur, dan memohon kepada Allah subhanahu wataâala agar menolong kita untuk selalu mengerjakan shalat.
- Merasa sangat bersalah dan berdosa ketika kita ketinggalan shalat dan berusaha sekuat tenaga untuk tidak mengulangi kesalahan itu. [alsofwah]
0 komentar:
Posting Komentar