Menneg PP Minta Razia Anjal Lebih Ramah


JAKARTA, MP - Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menneg PP-PA) meminta razia yang dilakukan Dinas Sosial DKI Jakarta guna mendata anak jalanan haruslah bersifat ramah. "Razia yang dilakukan Dinsos harus ramah," kata Menneg PP-PA Linda Agum Gumelar di Jakarta, Jumat (22/1).

Pernyataan menteri tersebut terkait dengan pemeriksaan anak jalanan yang dilakukan Dinas Sosial DKI Jakarta mulai 21 Januari hingga 21 Februari 2010.
Salah satu fokus pemeriksaan anak jalanan tersebut adalah kondisi fisik anak jalanan seperti ada tidaknya bekas kejahatan seksual seperti sodomi.

Pemeriksaan tersebut dilakukan karena posisi anak jalan yang rentan terhadap kejahatan tersebut, seperti yang terjadi di Jakarta Timur ketika Baekuni alias Babeh mengaku telah menyodomi hingga belasan anak.

Kejahatan yang sedang dalam penyelidikan polisi itu diduga merupakan puncak dari gunung es kasus tersebut di jalanan sehingga Dinas Sosial DKI akan melakukan pendataan total terhadap sekitar 4.023 anan jalanan di Jakarta.
Menteri mengakui, ada dua hal yang bertolak belakang yang melekat pada pemeriksaan anak jalanan tersebut.

"Ini seperti dua sisi mata uang dimana ada dua hal bertolak belakang. Yang pertama, pemeriksaan diperlukan untuk pendataan dan bermuara pada perlindungan anak jalanan, sedangkan yang kedua hal tersebut seolah-olah melanggar hak asasi si anak khususnya terkait pemeriksaan kondisi fisik," katanya.

Menurut dia, tindakan tersebut perlu dilakukan dengan pengawasan dari masyarakat untuk memastikan proses pendataan berjalan dengan ramah.
"Jangan sampai ada tindakan atau perlakukan yang tidak sesuai dengan usia si anak," katanya.

Ia berharap, lembaga swadaya masyarakat harus menindaklanjuti pendataan anak jalanan tersebut dengan membantu mengembalikan mereka ke keluarga atau panti-panti yang dimiliki dinas sosial. (red/*wk)

0 komentar:

Posting Komentar