Punyan Nyuh

Harga sembako merangkak naik sejak beberapa hari terakhir ini. Hal itu dipicuoleh banyak hal. Tapi, kenaikan tarif dasar listrik (TDL) agaknyaadalah salah satu isu paling agresif dalam mendongkrak kenaikan hargabarang dan kebutuhan. Bahkan, katanya, kenaikan harga cabai jugadisebabkan naiknya TDL! Listrik yang harus dibayar petani cabai naiksehingga harga jual cabai yang dipanen para petani lombok pun dinaikkanagar si petani mampu membayar listrik. Itu mestinya hanyasebuah anekdot. Tapi, sebagai sebuah lelucon tentang kenaikan harga diIndonesia, logika itu masuk akal. Meski sebenarnya agak tidak nyambung,tetap ada keterkaitan yang nyata. Dan, kalau itu terjadi, upaya apa pununtuk mengendalikan harga cabai pasti sia-sia. Di beberapadaerah, lonjakan harga barang dan sembako sebenarnya lebih banyak yangdisebabkan terganggunya moda transportasi akibat gangguan alam, cuacaburuk, dan ombak besar. Tersendatnya transportasi laut akibat ombakbesar dan angin kencang beberapa waktu terakhir ini menyebabkan pasokanbarang tidak lancar sehingga mengakibatkan ketidakstabilan harga. Tapi,memang faktor-faktor alam itu seolah tenggelam oleh kenaikan tarifdasar listrik hingga memicu terkereknya harga berbagai kebutuhan pokok.Padahal, tak ada kenaikan TDL pun harga-harga pasti sulit untuk tidaknaik ketika menjelang Lebaran.

Kini kita telah memasuki minggupertama bulan Ramadan. Aura pada hari-hari ini adalah bagaimana kitasemua bisa dalam keadaan cukup untuk berbelanja aneka kebutuhan untukLebaran nanti. Semua seperti sedang bergegas. Bergegas menghadapiberbagai kebutuhan yang diperlukan dalam merayakan Lebaran. Beras,gula pasir, minyak goreng, margarin, daging, telur, susu, danbarang-barang kebutuhan dapur yang lain sedang diupayakan dengan kerasoleh pemerintah agar harganya tidak melonjak naik hingga hari rayatiba. Bahkan, di seluruh kota besar di Pulau Jawa, operasi pasar denganmenggelontorkan barang-barang yang potensial dipermainkan para pedagangbesar dengan cara aksi timbun telah gencar dilaksanakan. Sebab, isuakan langkanya sembako bakal memicu kenaikan harga yang lain. Dan,itulah momen yang ditunggu oleh para ''pemain'' untuk mengerukkeuntungan.

Tapi, kenyataannya, operasi pasar sering menemuibanyak kendala di lapangan. Terlalu banyak pihak yang bermain padamasa-masa seperti sekarang ini. Mereka tahu bahwa permintaan akanbahan-bahan pokok bakal melonjak menjelang datangnya hari raya. Maka,menimbunnya pada awal puasa, lalu menjualnya saat Lebaran tiba pastiakan mendapatkan banyak keuntungan. Itu tak hanya terjadi padakebutuhan pokok, tapi juga kebutuhan lain, termasuk jasa. Lebaranadalah hari raya yang menjadikan kita seolah wajib membeliproduk-produk pakaian. Lebaran juga kultur yang secara rutinmemobilisasi masyarakat kita untuk mengunjungi kampung halamanmasing-masing. Maka, bukan hal aneh kalau aneka barang, termasuk jasa, sudah mulai diolah dan dipermainkan pada hari-hari ini. Nah,di antara sekian banyak kebutuhan itu, sembako memang harus ada jaminankelancaran suplai dan ketersediaan. Kelangkaan sembako, kalau tak bisadiatasi dengan operasi pasar sekarang, akan potensial memicu kenaikanharga lain yang lebih tidak terkendali pada beberapa hari menjelangLebaran nanti. [jp]